Dari semua orang banyak yang ingin bercita cita menjadi wirausaha,
ada yang siap modal dan perencanaan yang rumit, ada yang sekedar
gagasan aja. Namun, ada juga yang punya uang tapi bingung mau diapain,
dan harus mulai dari mana. Mayoritas usahawan sukses adalah karena
kelihaian dalam memulai dan memperluas usaha.
Berikut ini 9 Cara Berbisnis yang sering dipakai oleh para Wirausaha Sukses,
untuk berhasil atau tidaknya tergantung upaya dan do’a kita. jadikan
trik di bawah ini sebagai alternatif sebelum memulai usaha, dan
menjadikannya refrensi:
1.Upaya untuk memenuhi Kebutuhan Konsumen
Ini merupakan ide bisnis yang paling umum. Misalkan saja Jika
di sekitar rumah ada yang butuh jasa laundry, warnet, lauk matang,
rental computer, kursus, dll, bukalah usaha yang sesuai dengan kebutuhan
mereka. Dan sebagai kuncinya, penuhi kebutuhan konsumen, lalu berikan
produk dan layanan terbaik. Usaha berdasarkan kebutuhan adalah prinsip
semua jenis usaha.
2.Jual Keunikan Produk yang ditawarkan
Bila kita lumayan kreatif dan inovatif, pasti banyak hal yang bisa dikreasikan. Untuk menemukan ide peluang usaha
terbaru bisa dimulai dari penemuan produk baru, teknologi, system, dan
program baru. Atau bahkan menulis buku dengan ide-ide yang baru pun bisa
di perhitungkan. Penemuan baru apalagi khas dan unik, sangat berpeluang
menembus pasar.
3.Menduplikasi Usaha Lain
Sedangkan bagi yang kurang kreatif dan inovatif, jangan patah
semangat. Masih banyak ide usaha tersebar dimana-mana, bahkan mungkin
didepan mata kita. Kita cuma perlu membaca setiap peluang, mengukur
potensi, dan mengambil resiko. Misalnya, disekitar rumah kita karena
dekat dengan sekolah ada usaha makanan yang laris, apa salahnya menyaingi usaha tersebut, tinggal memberikan nilai dan pelayanan lebih dari usaha kita.
4.Memberi Fasilitas Tambahan
Seperti cara di atas namun diperlukan sedikit kreatifitas. Misalnya
jika ingin membuka usaha warung makan, berikan penawaran harga yang
kompetitif dan tempat yang nyaman untuk pembeli bercengkrama dengan
pembeli lain, sehingga pembeli betah berlama-lama belanja di warung
kita.
5.Jual Keterampilan
Cermati bakat setiap orang, karena itu pun bisa menjadi peluang
bisnis yang menguntungkan. Banyak orang berbakat bila di kembangkan dan
diberikan tempat bisa dijual mahal. Tempat seperti restoran, toko-toko,
salon, kursus, servis, mal, dan pasar adalah gudangnya orang berbakat.
Misalnya ambil saja 2-3 orang pemangkas rambut, sewakan tempat yang
bagus, alat yang lengkap, brand khusus, dan training tentang bagaimana
pelayanan yang baik. Maka usaha salon yang eksklusif sudah bisa
dimiliki.
6.Menjadi Agen
Sama dengan cara sebelumnya, misalnya membuka agen tenaga kerja, pembantu rumah tangga, pengisi acara hiburan, pernikahan, dll. ide bisnis
seperti ini diperlukan pengalaman dan jaringan relasi yang luas. Tapi
tak perlu khawatir, untuk hal ini kita bisa pekerjakan orang yang
berpengalaman dibidang tersebut.
7.Menjual Barang Second
Masih belum banyak orang yang tertarik dengan jenis usaha ini. Barang
second tertentu dengan nilai historis bisa mempunyai harga yang tinggi.
Untuk awal memulainya kita bisa dengan berburu barang-barang bermerk
asli yang sudah tidak terpakai lagi, dan menjualnya ditempat lain dengan
harga special.
8.Membuka Kantor
Misalnya untuk akuntan, dokter, pengacara, notaries, ataupun
konsultan. Dengan mengajak kolega dan teman seprofesi bisa diajak
patungan untuk membuka kantor sendiri. Juallah skill dan pengalaman.
Jika mempunyai reputasi bagus dan jaringan yang luas, janganlah takut
kekurangan klien.
9.Membeli Waralaba
Bila mempunyai modal yang lumayan besar, dan tidak mau bersusah payah memikirkan produk sendiri, bisa memilih bisnis franchise (waralaba). Namun butuh kejelian membaca waralaba mana yang prospeknya potensi pasarnya bagus.
Kini banyak pilihan waralaba, dengan modal besar atau sedang-sedang saja.
Referensi :
http://indobisnisblog.wordpress.com/2013/12/10/9-cara-berbisnis-wirausaha-sukses/comment-page-1/
Kamis, 10 April 2014
Pedagang Emas Harap Pemerintah Baru Bisa Jaga Rupiah
Liputan6.com, Jakarta
Pergantian pemerintahan baru membawa secercah harapan bagi masyarakat.
Para pedagang emas di kawasan Cikini, Jakarta barharap pemerintahan
mendatang mampu membuat konsidi ekonomi dan nilai tukar rupiah stabil.
Hal ini karena jika kedua hal tersebut mampu dijaga dengan baik akan mendorong masyarakat untuk berinvestasi emas.
"Kalau kondisi ekonomi bagus, artinya masyarakat punya kemampuan untuk membeli emas. Lebih bagus lagi jika kondisi rupiahnya juga stabil, sehingga membuat orang yakin untuk membeli emas," ujar Yunita, pemilik toko Mas Jakarta saat berbincang dengan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2014).
Hal senada juga diungkapkan oleh Suki, pemilik toko Emas Suki di Cikini Gold Center. Dia mencontohkan, kondisi politik yang memanas pada sekitar tahun 1997-1998 membuat harga emas meningkat sehingga membuat masyarakat enggan untuk menyimpan uangnya dalam bentuk emas.
"Saat itu kan nilai tukar rupiah anjlok, sedangkan emas kan dinilainya dalam dolar kemudian dirupiahkan, jadi harganya melonjak. Bagi kita penjual, itu memang membawa untung, tapi hanya sesaat karena pembelinya juga menurun," katanya.
Untuk itu, Suki berharap pemerintah mendatang selain mampu menjaga kondisi ekonomi, juga mampu menjaga kestabilan politik sehingga muncul kepercayaan dari masyarakat untuk berinvestasi melalui emas.
"Kalau saya berharap siapapun jadi presiden asal bisa membuat kondisi politik stabil. Kalau kita yang penjual emas memang pekerjaannya mengumpulkan emas, tidak perduli harganya berapa. Karena kita punya keyakinan ke depan harga dan penjualannya akan lebih baik," tandas Suki.
(Nurseffi Dwi Wahyuni) - See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2035086/pedagang-emas-harap-pemerintah-baru-bisa-jaga-rupiah#sthash.zgzk612i.dpuf
Hal ini karena jika kedua hal tersebut mampu dijaga dengan baik akan mendorong masyarakat untuk berinvestasi emas.
"Kalau kondisi ekonomi bagus, artinya masyarakat punya kemampuan untuk membeli emas. Lebih bagus lagi jika kondisi rupiahnya juga stabil, sehingga membuat orang yakin untuk membeli emas," ujar Yunita, pemilik toko Mas Jakarta saat berbincang dengan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2014).
Hal senada juga diungkapkan oleh Suki, pemilik toko Emas Suki di Cikini Gold Center. Dia mencontohkan, kondisi politik yang memanas pada sekitar tahun 1997-1998 membuat harga emas meningkat sehingga membuat masyarakat enggan untuk menyimpan uangnya dalam bentuk emas.
"Saat itu kan nilai tukar rupiah anjlok, sedangkan emas kan dinilainya dalam dolar kemudian dirupiahkan, jadi harganya melonjak. Bagi kita penjual, itu memang membawa untung, tapi hanya sesaat karena pembelinya juga menurun," katanya.
Untuk itu, Suki berharap pemerintah mendatang selain mampu menjaga kondisi ekonomi, juga mampu menjaga kestabilan politik sehingga muncul kepercayaan dari masyarakat untuk berinvestasi melalui emas.
"Kalau saya berharap siapapun jadi presiden asal bisa membuat kondisi politik stabil. Kalau kita yang penjual emas memang pekerjaannya mengumpulkan emas, tidak perduli harganya berapa. Karena kita punya keyakinan ke depan harga dan penjualannya akan lebih baik," tandas Suki.
(Nurseffi Dwi Wahyuni) - See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2035086/pedagang-emas-harap-pemerintah-baru-bisa-jaga-rupiah#sthash.zgzk612i.dpuf
Liputan6.com, Jakarta
Pergantian pemerintahan baru membawa secercah harapan bagi masyarakat.
Para pedagang emas di kawasan Cikini, Jakarta barharap pemerintahan
mendatang mampu membuat konsidi ekonomi dan nilai tukar rupiah stabil.
Hal ini karena jika kedua hal tersebut mampu dijaga dengan baik akan mendorong masyarakat untuk berinvestasi emas.
"Kalau kondisi ekonomi bagus, artinya masyarakat punya kemampuan untuk membeli emas. Lebih bagus lagi jika kondisi rupiahnya juga stabil, sehingga membuat orang yakin untuk membeli emas," ujar Yunita, pemilik toko Mas Jakarta saat berbincang dengan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2014).
Hal senada juga diungkapkan oleh Suki, pemilik toko Emas Suki di Cikini Gold Center. Dia mencontohkan, kondisi politik yang memanas pada sekitar tahun 1997-1998 membuat harga emas meningkat sehingga membuat masyarakat enggan untuk menyimpan uangnya dalam bentuk emas.
"Saat itu kan nilai tukar rupiah anjlok, sedangkan emas kan dinilainya dalam dolar kemudian dirupiahkan, jadi harganya melonjak. Bagi kita penjual, itu memang membawa untung, tapi hanya sesaat karena pembelinya juga menurun," katanya.
Untuk itu, Suki berharap pemerintah mendatang selain mampu menjaga kondisi ekonomi, juga mampu menjaga kestabilan politik sehingga muncul kepercayaan dari masyarakat untuk berinvestasi melalui emas.
"Kalau saya berharap siapapun jadi presiden asal bisa membuat kondisi politik stabil. Kalau kita yang penjual emas memang pekerjaannya mengumpulkan emas, tidak perduli harganya berapa. Karena kita punya keyakinan ke depan harga dan penjualannya akan lebih baik," tandas Suki.
(Nurseffi Dwi Wahyuni) - See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2035086/pedagang-emas-harap-pemerintah-baru-bisa-jaga-rupiah#sthash.zgzk612i.dpuf
Hal ini karena jika kedua hal tersebut mampu dijaga dengan baik akan mendorong masyarakat untuk berinvestasi emas.
"Kalau kondisi ekonomi bagus, artinya masyarakat punya kemampuan untuk membeli emas. Lebih bagus lagi jika kondisi rupiahnya juga stabil, sehingga membuat orang yakin untuk membeli emas," ujar Yunita, pemilik toko Mas Jakarta saat berbincang dengan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2014).
Hal senada juga diungkapkan oleh Suki, pemilik toko Emas Suki di Cikini Gold Center. Dia mencontohkan, kondisi politik yang memanas pada sekitar tahun 1997-1998 membuat harga emas meningkat sehingga membuat masyarakat enggan untuk menyimpan uangnya dalam bentuk emas.
"Saat itu kan nilai tukar rupiah anjlok, sedangkan emas kan dinilainya dalam dolar kemudian dirupiahkan, jadi harganya melonjak. Bagi kita penjual, itu memang membawa untung, tapi hanya sesaat karena pembelinya juga menurun," katanya.
Untuk itu, Suki berharap pemerintah mendatang selain mampu menjaga kondisi ekonomi, juga mampu menjaga kestabilan politik sehingga muncul kepercayaan dari masyarakat untuk berinvestasi melalui emas.
"Kalau saya berharap siapapun jadi presiden asal bisa membuat kondisi politik stabil. Kalau kita yang penjual emas memang pekerjaannya mengumpulkan emas, tidak perduli harganya berapa. Karena kita punya keyakinan ke depan harga dan penjualannya akan lebih baik," tandas Suki.
(Nurseffi Dwi Wahyuni) - See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2035086/pedagang-emas-harap-pemerintah-baru-bisa-jaga-rupiah#sthash.zgzk612i.dpuf
Liputan6.com, Jakarta Pergantian pemerintahan baru membawa secercah harapan bagi
masyarakat. Para pedagang emas di kawasan Cikini, Jakarta barharap pemerintahan
mendatang mampu membuat konsidi ekonomi dan nilai tukar rupiah stabil.
Hal ini karena jika kedua hal
tersebut mampu dijaga dengan baik akan mendorong masyarakat untuk berinvestasi
emas.
"Kalau kondisi ekonomi bagus, artinya masyarakat punya kemampuan untuk membeli emas. Lebih bagus lagi jika kondisi rupiahnya juga stabil, sehingga membuat orang yakin untuk membeli emas," ujar Yunita, pemilik toko Mas Jakarta saat berbincang dengan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2014).
Hal senada juga diungkapkan oleh Suki, pemilik toko Emas Suki di Cikini Gold Center. Dia mencontohkan, kondisi politik yang memanas pada sekitar tahun 1997-1998 membuat harga emas meningkat sehingga membuat masyarakat enggan untuk menyimpan uangnya dalam bentuk emas.
"Saat itu kan nilai tukar rupiah anjlok, sedangkan emas kan dinilainya dalam dolar kemudian dirupiahkan, jadi harganya melonjak. Bagi kita penjual, itu memang membawa untung, tapi hanya sesaat karena pembelinya juga menurun," katanya.
Untuk itu, Suki berharap pemerintah mendatang selain mampu menjaga kondisi ekonomi, juga mampu menjaga kestabilan politik sehingga muncul kepercayaan dari masyarakat untuk berinvestasi melalui emas.
"Kalau saya berharap siapapun jadi presiden asal bisa membuat kondisi politik stabil. Kalau kita yang penjual emas memang pekerjaannya mengumpulkan emas, tidak perduli harganya berapa. Karena kita punya keyakinan ke depan harga dan penjualannya akan lebih baik," tandas Suki.
(Nurseffi Dwi Wahyuni)"Kalau kondisi ekonomi bagus, artinya masyarakat punya kemampuan untuk membeli emas. Lebih bagus lagi jika kondisi rupiahnya juga stabil, sehingga membuat orang yakin untuk membeli emas," ujar Yunita, pemilik toko Mas Jakarta saat berbincang dengan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2014).
Hal senada juga diungkapkan oleh Suki, pemilik toko Emas Suki di Cikini Gold Center. Dia mencontohkan, kondisi politik yang memanas pada sekitar tahun 1997-1998 membuat harga emas meningkat sehingga membuat masyarakat enggan untuk menyimpan uangnya dalam bentuk emas.
"Saat itu kan nilai tukar rupiah anjlok, sedangkan emas kan dinilainya dalam dolar kemudian dirupiahkan, jadi harganya melonjak. Bagi kita penjual, itu memang membawa untung, tapi hanya sesaat karena pembelinya juga menurun," katanya.
Untuk itu, Suki berharap pemerintah mendatang selain mampu menjaga kondisi ekonomi, juga mampu menjaga kestabilan politik sehingga muncul kepercayaan dari masyarakat untuk berinvestasi melalui emas.
"Kalau saya berharap siapapun jadi presiden asal bisa membuat kondisi politik stabil. Kalau kita yang penjual emas memang pekerjaannya mengumpulkan emas, tidak perduli harganya berapa. Karena kita punya keyakinan ke depan harga dan penjualannya akan lebih baik," tandas Suki.
referensi :
Liputan6.com, Jakarta
Pergantian pemerintahan baru membawa secercah harapan bagi masyarakat.
Para pedagang emas di kawasan Cikini, Jakarta barharap pemerintahan
mendatang mampu membuat konsidi ekonomi dan nilai tukar rupiah stabil.
Hal ini karena jika kedua hal tersebut mampu dijaga dengan baik akan mendorong masyarakat untuk berinvestasi emas.
"Kalau kondisi ekonomi bagus, artinya masyarakat punya kemampuan untuk membeli emas. Lebih bagus lagi jika kondisi rupiahnya juga stabil, sehingga membuat orang yakin untuk membeli emas," ujar Yunita, pemilik toko Mas Jakarta saat berbincang dengan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2014).
Hal senada juga diungkapkan oleh Suki, pemilik toko Emas Suki di Cikini Gold Center. Dia mencontohkan, kondisi politik yang memanas pada sekitar tahun 1997-1998 membuat harga emas meningkat sehingga membuat masyarakat enggan untuk menyimpan uangnya dalam bentuk emas.
"Saat itu kan nilai tukar rupiah anjlok, sedangkan emas kan dinilainya dalam dolar kemudian dirupiahkan, jadi harganya melonjak. Bagi kita penjual, itu memang membawa untung, tapi hanya sesaat karena pembelinya juga menurun," katanya.
Untuk itu, Suki berharap pemerintah mendatang selain mampu menjaga kondisi ekonomi, juga mampu menjaga kestabilan politik sehingga muncul kepercayaan dari masyarakat untuk berinvestasi melalui emas.
"Kalau saya berharap siapapun jadi presiden asal bisa membuat kondisi politik stabil. Kalau kita yang penjual emas memang pekerjaannya mengumpulkan emas, tidak perduli harganya berapa. Karena kita punya keyakinan ke depan harga dan penjualannya akan lebih baik," tandas Suki.
(Nurseffi Dwi Wahyuni) - See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2035086/pedagang-emas-harap-pemerintah-baru-bisa-jaga-rupiah#sthash.zgzk612i.dpuf
Hal ini karena jika kedua hal tersebut mampu dijaga dengan baik akan mendorong masyarakat untuk berinvestasi emas.
"Kalau kondisi ekonomi bagus, artinya masyarakat punya kemampuan untuk membeli emas. Lebih bagus lagi jika kondisi rupiahnya juga stabil, sehingga membuat orang yakin untuk membeli emas," ujar Yunita, pemilik toko Mas Jakarta saat berbincang dengan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2014).
Hal senada juga diungkapkan oleh Suki, pemilik toko Emas Suki di Cikini Gold Center. Dia mencontohkan, kondisi politik yang memanas pada sekitar tahun 1997-1998 membuat harga emas meningkat sehingga membuat masyarakat enggan untuk menyimpan uangnya dalam bentuk emas.
"Saat itu kan nilai tukar rupiah anjlok, sedangkan emas kan dinilainya dalam dolar kemudian dirupiahkan, jadi harganya melonjak. Bagi kita penjual, itu memang membawa untung, tapi hanya sesaat karena pembelinya juga menurun," katanya.
Untuk itu, Suki berharap pemerintah mendatang selain mampu menjaga kondisi ekonomi, juga mampu menjaga kestabilan politik sehingga muncul kepercayaan dari masyarakat untuk berinvestasi melalui emas.
"Kalau saya berharap siapapun jadi presiden asal bisa membuat kondisi politik stabil. Kalau kita yang penjual emas memang pekerjaannya mengumpulkan emas, tidak perduli harganya berapa. Karena kita punya keyakinan ke depan harga dan penjualannya akan lebih baik," tandas Suki.
(Nurseffi Dwi Wahyuni) - See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2035086/pedagang-emas-harap-pemerintah-baru-bisa-jaga-rupiah#sthash.zgzk612i.dpuf
Liputan6.com, Jakarta
Pergantian pemerintahan baru membawa secercah harapan bagi masyarakat.
Para pedagang emas di kawasan Cikini, Jakarta barharap pemerintahan
mendatang mampu membuat konsidi ekonomi dan nilai tukar rupiah stabil.
Hal ini karena jika kedua hal tersebut mampu dijaga dengan baik akan mendorong masyarakat untuk berinvestasi emas.
"Kalau kondisi ekonomi bagus, artinya masyarakat punya kemampuan untuk membeli emas. Lebih bagus lagi jika kondisi rupiahnya juga stabil, sehingga membuat orang yakin untuk membeli emas," ujar Yunita, pemilik toko Mas Jakarta saat berbincang dengan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2014).
Hal senada juga diungkapkan oleh Suki, pemilik toko Emas Suki di Cikini Gold Center. Dia mencontohkan, kondisi politik yang memanas pada sekitar tahun 1997-1998 membuat harga emas meningkat sehingga membuat masyarakat enggan untuk menyimpan uangnya dalam bentuk emas.
"Saat itu kan nilai tukar rupiah anjlok, sedangkan emas kan dinilainya dalam dolar kemudian dirupiahkan, jadi harganya melonjak. Bagi kita penjual, itu memang membawa untung, tapi hanya sesaat karena pembelinya juga menurun," katanya.
Untuk itu, Suki berharap pemerintah mendatang selain mampu menjaga kondisi ekonomi, juga mampu menjaga kestabilan politik sehingga muncul kepercayaan dari masyarakat untuk berinvestasi melalui emas.
"Kalau saya berharap siapapun jadi presiden asal bisa membuat kondisi politik stabil. Kalau kita yang penjual emas memang pekerjaannya mengumpulkan emas, tidak perduli harganya berapa. Karena kita punya keyakinan ke depan harga dan penjualannya akan lebih baik," tandas Suki.
(Nurseffi Dwi Wahyuni) - See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2035086/pedagang-emas-harap-pemerintah-baru-bisa-jaga-rupiah#sthash.zgzk612i.dpuf
Hal ini karena jika kedua hal tersebut mampu dijaga dengan baik akan mendorong masyarakat untuk berinvestasi emas.
"Kalau kondisi ekonomi bagus, artinya masyarakat punya kemampuan untuk membeli emas. Lebih bagus lagi jika kondisi rupiahnya juga stabil, sehingga membuat orang yakin untuk membeli emas," ujar Yunita, pemilik toko Mas Jakarta saat berbincang dengan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2014).
Hal senada juga diungkapkan oleh Suki, pemilik toko Emas Suki di Cikini Gold Center. Dia mencontohkan, kondisi politik yang memanas pada sekitar tahun 1997-1998 membuat harga emas meningkat sehingga membuat masyarakat enggan untuk menyimpan uangnya dalam bentuk emas.
"Saat itu kan nilai tukar rupiah anjlok, sedangkan emas kan dinilainya dalam dolar kemudian dirupiahkan, jadi harganya melonjak. Bagi kita penjual, itu memang membawa untung, tapi hanya sesaat karena pembelinya juga menurun," katanya.
Untuk itu, Suki berharap pemerintah mendatang selain mampu menjaga kondisi ekonomi, juga mampu menjaga kestabilan politik sehingga muncul kepercayaan dari masyarakat untuk berinvestasi melalui emas.
"Kalau saya berharap siapapun jadi presiden asal bisa membuat kondisi politik stabil. Kalau kita yang penjual emas memang pekerjaannya mengumpulkan emas, tidak perduli harganya berapa. Karena kita punya keyakinan ke depan harga dan penjualannya akan lebih baik," tandas Suki.
(Nurseffi Dwi Wahyuni) - See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2035086/pedagang-emas-harap-pemerintah-baru-bisa-jaga-rupiah#sthash.zgzk612i.dpuf
Liputan6.com, Jakarta
Pergantian pemerintahan baru membawa secercah harapan bagi masyarakat.
Para pedagang emas di kawasan Cikini, Jakarta barharap pemerintahan
mendatang mampu membuat konsidi ekonomi dan nilai tukar rupiah stabil.
Hal ini karena jika kedua hal tersebut mampu dijaga dengan baik akan mendorong masyarakat untuk berinvestasi emas.
"Kalau kondisi ekonomi bagus, artinya masyarakat punya kemampuan untuk membeli emas. Lebih bagus lagi jika kondisi rupiahnya juga stabil, sehingga membuat orang yakin untuk membeli emas," ujar Yunita, pemilik toko Mas Jakarta saat berbincang dengan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2014).
Hal senada juga diungkapkan oleh Suki, pemilik toko Emas Suki di Cikini Gold Center. Dia mencontohkan, kondisi politik yang memanas pada sekitar tahun 1997-1998 membuat harga emas meningkat sehingga membuat masyarakat enggan untuk menyimpan uangnya dalam bentuk emas.
"Saat itu kan nilai tukar rupiah anjlok, sedangkan emas kan dinilainya dalam dolar kemudian dirupiahkan, jadi harganya melonjak. Bagi kita penjual, itu memang membawa untung, tapi hanya sesaat karena pembelinya juga menurun," katanya.
Untuk itu, Suki berharap pemerintah mendatang selain mampu menjaga kondisi ekonomi, juga mampu menjaga kestabilan politik sehingga muncul kepercayaan dari masyarakat untuk berinvestasi melalui emas.
"Kalau saya berharap siapapun jadi presiden asal bisa membuat kondisi politik stabil. Kalau kita yang penjual emas memang pekerjaannya mengumpulkan emas, tidak perduli harganya berapa. Karena kita punya keyakinan ke depan harga dan penjualannya akan lebih baik," tandas Suki.
(Nurseffi Dwi Wahyuni) - See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2035086/pedagang-emas-harap-pemerintah-baru-bisa-jaga-rupiah#sthash.zgzk612i.dpuf
Hal ini karena jika kedua hal tersebut mampu dijaga dengan baik akan mendorong masyarakat untuk berinvestasi emas.
"Kalau kondisi ekonomi bagus, artinya masyarakat punya kemampuan untuk membeli emas. Lebih bagus lagi jika kondisi rupiahnya juga stabil, sehingga membuat orang yakin untuk membeli emas," ujar Yunita, pemilik toko Mas Jakarta saat berbincang dengan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2014).
Hal senada juga diungkapkan oleh Suki, pemilik toko Emas Suki di Cikini Gold Center. Dia mencontohkan, kondisi politik yang memanas pada sekitar tahun 1997-1998 membuat harga emas meningkat sehingga membuat masyarakat enggan untuk menyimpan uangnya dalam bentuk emas.
"Saat itu kan nilai tukar rupiah anjlok, sedangkan emas kan dinilainya dalam dolar kemudian dirupiahkan, jadi harganya melonjak. Bagi kita penjual, itu memang membawa untung, tapi hanya sesaat karena pembelinya juga menurun," katanya.
Untuk itu, Suki berharap pemerintah mendatang selain mampu menjaga kondisi ekonomi, juga mampu menjaga kestabilan politik sehingga muncul kepercayaan dari masyarakat untuk berinvestasi melalui emas.
"Kalau saya berharap siapapun jadi presiden asal bisa membuat kondisi politik stabil. Kalau kita yang penjual emas memang pekerjaannya mengumpulkan emas, tidak perduli harganya berapa. Karena kita punya keyakinan ke depan harga dan penjualannya akan lebih baik," tandas Suki.
(Nurseffi Dwi Wahyuni) - See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2035086/pedagang-emas-harap-pemerintah-baru-bisa-jaga-rupiah#sthash.zgzk612i.dpuf
Liputan6.com, Jakarta
Pergantian pemerintahan baru membawa secercah harapan bagi masyarakat.
Para pedagang emas di kawasan Cikini, Jakarta barharap pemerintahan
mendatang mampu membuat konsidi ekonomi dan nilai tukar rupiah stabil.
Hal ini karena jika kedua hal tersebut mampu dijaga dengan baik akan mendorong masyarakat untuk berinvestasi emas.
"Kalau kondisi ekonomi bagus, artinya masyarakat punya kemampuan untuk membeli emas. Lebih bagus lagi jika kondisi rupiahnya juga stabil, sehingga membuat orang yakin untuk membeli emas," ujar Yunita, pemilik toko Mas Jakarta saat berbincang dengan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2014).
Hal senada juga diungkapkan oleh Suki, pemilik toko Emas Suki di Cikini Gold Center. Dia mencontohkan, kondisi politik yang memanas pada sekitar tahun 1997-1998 membuat harga emas meningkat sehingga membuat masyarakat enggan untuk menyimpan uangnya dalam bentuk emas.
"Saat itu kan nilai tukar rupiah anjlok, sedangkan emas kan dinilainya dalam dolar kemudian dirupiahkan, jadi harganya melonjak. Bagi kita penjual, itu memang membawa untung, tapi hanya sesaat karena pembelinya juga menurun," katanya.
Untuk itu, Suki berharap pemerintah mendatang selain mampu menjaga kondisi ekonomi, juga mampu menjaga kestabilan politik sehingga muncul kepercayaan dari masyarakat untuk berinvestasi melalui emas.
"Kalau saya berharap siapapun jadi presiden asal bisa membuat kondisi politik stabil. Kalau kita yang penjual emas memang pekerjaannya mengumpulkan emas, tidak perduli harganya berapa. Karena kita punya keyakinan ke depan harga dan penjualannya akan lebih baik," tandas Suki.
(Nurseffi Dwi Wahyuni) - See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2035086/pedagang-emas-harap-pemerintah-baru-bisa-jaga-rupiah#sthash.zgzk612i.dpuf
Hal ini karena jika kedua hal tersebut mampu dijaga dengan baik akan mendorong masyarakat untuk berinvestasi emas.
"Kalau kondisi ekonomi bagus, artinya masyarakat punya kemampuan untuk membeli emas. Lebih bagus lagi jika kondisi rupiahnya juga stabil, sehingga membuat orang yakin untuk membeli emas," ujar Yunita, pemilik toko Mas Jakarta saat berbincang dengan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2014).
Hal senada juga diungkapkan oleh Suki, pemilik toko Emas Suki di Cikini Gold Center. Dia mencontohkan, kondisi politik yang memanas pada sekitar tahun 1997-1998 membuat harga emas meningkat sehingga membuat masyarakat enggan untuk menyimpan uangnya dalam bentuk emas.
"Saat itu kan nilai tukar rupiah anjlok, sedangkan emas kan dinilainya dalam dolar kemudian dirupiahkan, jadi harganya melonjak. Bagi kita penjual, itu memang membawa untung, tapi hanya sesaat karena pembelinya juga menurun," katanya.
Untuk itu, Suki berharap pemerintah mendatang selain mampu menjaga kondisi ekonomi, juga mampu menjaga kestabilan politik sehingga muncul kepercayaan dari masyarakat untuk berinvestasi melalui emas.
"Kalau saya berharap siapapun jadi presiden asal bisa membuat kondisi politik stabil. Kalau kita yang penjual emas memang pekerjaannya mengumpulkan emas, tidak perduli harganya berapa. Karena kita punya keyakinan ke depan harga dan penjualannya akan lebih baik," tandas Suki.
(Nurseffi Dwi Wahyuni) - See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2035086/pedagang-emas-harap-pemerintah-baru-bisa-jaga-rupiah#sthash.zgzk612i.dpuf
Liputan6.com, Jakarta
Pergantian pemerintahan baru membawa secercah harapan bagi masyarakat.
Para pedagang emas di kawasan Cikini, Jakarta barharap pemerintahan
mendatang mampu membuat konsidi ekonomi dan nilai tukar rupiah stabil.
Hal ini karena jika kedua hal tersebut mampu dijaga dengan baik akan mendorong masyarakat untuk berinvestasi emas.
"Kalau kondisi ekonomi bagus, artinya masyarakat punya kemampuan untuk membeli emas. Lebih bagus lagi jika kondisi rupiahnya juga stabil, sehingga membuat orang yakin untuk membeli emas," ujar Yunita, pemilik toko Mas Jakarta saat berbincang dengan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2014).
Hal senada juga diungkapkan oleh Suki, pemilik toko Emas Suki di Cikini Gold Center. Dia mencontohkan, kondisi politik yang memanas pada sekitar tahun 1997-1998 membuat harga emas meningkat sehingga membuat masyarakat enggan untuk menyimpan uangnya dalam bentuk emas.
"Saat itu kan nilai tukar rupiah anjlok, sedangkan emas kan dinilainya dalam dolar kemudian dirupiahkan, jadi harganya melonjak. Bagi kita penjual, itu memang membawa untung, tapi hanya sesaat karena pembelinya juga menurun," katanya.
Untuk itu, Suki berharap pemerintah mendatang selain mampu menjaga kondisi ekonomi, juga mampu menjaga kestabilan politik sehingga muncul kepercayaan dari masyarakat untuk berinvestasi melalui emas.
"Kalau saya berharap siapapun jadi presiden asal bisa membuat kondisi politik stabil. Kalau kita yang penjual emas memang pekerjaannya mengumpulkan emas, tidak perduli harganya berapa. Karena kita punya keyakinan ke depan harga dan penjualannya akan lebih baik," tandas Suki.
(Nurseffi Dwi Wahyuni) - See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2035086/pedagang-emas-harap-pemerintah-baru-bisa-jaga-rupiah#sthash.zgzk612i.dpuf
Hal ini karena jika kedua hal tersebut mampu dijaga dengan baik akan mendorong masyarakat untuk berinvestasi emas.
"Kalau kondisi ekonomi bagus, artinya masyarakat punya kemampuan untuk membeli emas. Lebih bagus lagi jika kondisi rupiahnya juga stabil, sehingga membuat orang yakin untuk membeli emas," ujar Yunita, pemilik toko Mas Jakarta saat berbincang dengan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2014).
Hal senada juga diungkapkan oleh Suki, pemilik toko Emas Suki di Cikini Gold Center. Dia mencontohkan, kondisi politik yang memanas pada sekitar tahun 1997-1998 membuat harga emas meningkat sehingga membuat masyarakat enggan untuk menyimpan uangnya dalam bentuk emas.
"Saat itu kan nilai tukar rupiah anjlok, sedangkan emas kan dinilainya dalam dolar kemudian dirupiahkan, jadi harganya melonjak. Bagi kita penjual, itu memang membawa untung, tapi hanya sesaat karena pembelinya juga menurun," katanya.
Untuk itu, Suki berharap pemerintah mendatang selain mampu menjaga kondisi ekonomi, juga mampu menjaga kestabilan politik sehingga muncul kepercayaan dari masyarakat untuk berinvestasi melalui emas.
"Kalau saya berharap siapapun jadi presiden asal bisa membuat kondisi politik stabil. Kalau kita yang penjual emas memang pekerjaannya mengumpulkan emas, tidak perduli harganya berapa. Karena kita punya keyakinan ke depan harga dan penjualannya akan lebih baik," tandas Suki.
(Nurseffi Dwi Wahyuni) - See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2035086/pedagang-emas-harap-pemerintah-baru-bisa-jaga-rupiah#sthash.zgzk612i.dpuf
PENTINGNYA BISNIS DI ERA GLOBALISASI
Di era globalisasi ini segala sesuatunya menggunakan kecanggihan atau tekhnologi yang tinggi agar tidak ketinggalan zaman. Dan agar lebih mudah juga di kerjakannya. Di zaman sekarang 70% pekerjaan manusia di lakukan bukan oleh tangan manusia itu sendiri artinya manusia dalam mengerjakan sesuatunya melalui bantuan mesin, atau alat-alat lain yang lebih canggih. Karena perlu kita ketahui juga ada banyak hal yang membuat semua pekerjaan manusia di lakukan oleh mesin atau barang berupa tekhonlogi salah satunya ialah karena perkembangan zaman itu sendiri percuma manusia cape mengerjakan bila pekerjaan tersebut bisa di lakukan oleh mesin atau alat-alat lainnya. Oleh karena itu media atau alat pembantu pada kegiatan berbisnispun berupa alat-alat canggih juga.
Era globalisasi adalah zaman atau waktu yang yang semua
kegiatan manusia berkaitan dengan tekhnologi, di zaman ini terjadi banyak
perkembangan khususnya di bidang tekhnologi, seperti contohnya di zaman
sekarang ini, di zaman sekarang ini kehidupan manusia dan kegiatannya pasti
berhubungan dengan tekhnologi yang tinggi dan tekhnologi itu sebagai alat
pembantu yang sangat penting di bidang-bidang manusia itu sendiri. Dilihat dari
kenyataannya saja di zaman sekarang semua kegiatan manusia pasti berhubungan
dengan tekhnologi. Contoh kecilnya saja di zaman sekarang pedagang bakso yang
biasanya berjualan berkeliling antara satu daerah ke daerah lainnya mendorong
atau memanggul gerobak baksonya, di zaman sekarang sudah jarang kelihatan lagi.
Di zaman sekarang pedagan bakso identik berjualan dengan menggunakan sepeda
motor atau kendaraan lainnya. Itulah contoh kecilnya di mana di zaman sekarang
ini semuanya serba canggih dan serba ekonomis. Oleh sebab itu semakin
bertingkat atau majunya suatu zaman maka tingkat kompetisi pun akan semakin
mejulang tinggi, artinya manusia-manusia di era globalisasi ini berlomba
menggunakan fasilitas yang ada untuk mencapi berbagai macam tujuannya. Salah
satunya ialah kompetisi dalam bidang bisnis. Bisnis merupakan suatu hal yang
banyak di minati masyarakat luas karena melihat banyaknya keuntungan dan
mudahnya bekerja karena faktor fasilitas yang canggih tadi. Banyak sekali
peminat mendadak terjun dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan bisnis.
Sebenarnya bukan hanya kegiatan bisnis saja yang membutuhkan jasa tekhnologi yang canggih untuk mempermudah semua kegiatannya. Semua kegiatan manusia di bantu oleh tekhnologi yang tinggi, baik kita sadari maupun tidak kita sadari. Maksudnya terkadang kita tidak sadar bahwa apa yang di pakai atau apa yang di lakukan oleh kita itu terbuat karena adanya tekhnologi yang tinggi tetapi karena saking terbiasanya jadi tidak terasa oleh kita bahwa itu semua adalah terbuat karena adanya tekhnologi yang tinggi. Oleh karena itu di zaman sekarang sumber daya manusia (SDM ) yang di butuhkan harus selalu berpendidikan tinggi dan mempunyai skill yang tinggi juga karena di era globalisasi ini tingkat kompetisinya pun tinggi. Dengan alasan-alasan itulah manusia di zaman sekarang harus mempunyai semangat untuk mencari ilmu dan pendidikannya pun harus tinggi.
Globalisasi dan teknologi telah mendorong seleksi alamiah yang mengarah pada
‘yang terkuat yang bertahan’. Keberhasilan pasar akan didapat oleh perusahaan
yang mampu menyesuaikan diri dengan persyaratan lingkungan saat ini, yaitu
mereka yang mampu memberikan apa yang siap dibeli orang. Baik individu, bisnis,
kota bahkan seluruh negara harus menemukan cara menghasilkan nilai yang dapat
dipasarkan (marketable value) yaitu barang dan jasa yang menarik minat beli.
Sebagai dampak globalisasi dan perubahan teknologi, situasi pasar saat ini
didorong kearah keadaan yang berbeda jauh sekali dibandingkan situasi pasat
sebelumnya. Perubahan-perubahan tersebut tampak pada berbagai fenomena, antara
lain:
- Kekuasaan saat ini sudah beralih ke tangan konsumen.
- Skala produksi yang besar tidak lagi
merupakan keharusan.
- Batasan-batasan negara dan wilayah
tidak lagi menjadi kendala.
- Teknologi dengan cepat dapat dikuasai
dan ditiru.
- Setiap saat akan muncul
pesaing-pesaing dengan biaya yang lebih murah.
- Meningkatnya kepekaan konsumen
terhadap harga dan nilai.
Situasi dan kondisi demikian memotivasi pelaku bisnis agar senantiasa mamapu mengantisipasi pasar secara berkesinambungan dan memberikan dorongan agar mempunyai keinginan untuk belajar dan belajar.. Untuk itulah, agar dapat bertahan, mereka perlu menganalisis pasar, mengenali peluang, memformulasikan strategi pemasaran, mengembangkan taktik dan tindakan spesifik, serta menyusun anggaran pelaporan kinerja. Perusahaan harus mampu memberikan apa yang diharapkan pelanggan dan menepati janji-janjinya secara konsisten. Dengan demikian, perencanaan bisnis yang benar-benar matang sangant diperlukan, sehingga bisnis dapat tumbuh berkembang dan mampu menghasilkan laba sebagaimana diharapkan. Perencanaan bisnis yang baik harus dapat secara jelas menggambarkan karakteristik bisnis yang sedang atau akan dilaksanakan sehingga pihak-pihak yang tertarik dapat mlihat secara transparan dan mengerti dengan jelas prospek perkembangannya dimasa yang akan datang. Perencanaan bisnis yang baik harus memuat asumsi-asumsi serta alasan yang dipergunakan sebagai dasar perhitungan, seperti dasar perhitungan besarnya permintaan dan proyeksi penjualan, perhitungan harga pokok penjualan, strategi-strategi yang akan dilakukan, serta berbagai strategi manajemen untuk pengembangan bisnis.
Referensi :
Curriculum-Vitae
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Wulandari Eka Putri
Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 18 April 1994
Alamat : Wisma Asri 2,
Kp.Irian Gg H.Usman RT09/04 Bekasi Utara
Jenis Kelamin : Perempuan
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak ke : 1 dari 2 Bersaudara
Agama : Islam
Status : Belum menikah
Tinggi / Berat Badan : 167cm / 48kg
Telepon : 085695588992
e-mail : wulaneka.putri@yahoo.com
Agama : Islam
Status : Belum menikah
Tinggi / Berat Badan : 167cm / 48kg
Telepon : 085695588992
e-mail : wulaneka.putri@yahoo.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
·
(2006)
Lulus SDN Pejuang 04 – Jawa Barat
·
(2009)
Lulus SMPN 21 Bekasi – Jawa Barat
·
(2012)
Lulus SMK Perbankan Nasional Jakarta – Jawa Barat
·
(2015)
Lulus D3 Universitas Gunadarma – Jawa Barat
KEMAMPUAN
·
Komputer
(MS Word, MS Excel, MS PowerPoint, MS Access, MS Outlook, web design)
·
Kemampuan
Akuntansi dan Administrasi
PENGALAMAN KERJA
·
Magang
di PT. Bank Tabungan Negara Capem Klender 3bulan, bagian Operasianal Tahun 2011
Demikian
daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Hormat Saya,
Hormat Saya,
WULANDARI
EKA PUTRI
Langganan:
Postingan (Atom)